[REVIEW] Kucing Hitam dan Sang Gagak Milik Poe

| Thursday, November 9, 2017
Read more »
The Raven dan The Black Cat karya Edgar Allan Poe


Siapa yang tidak mengenal sosok Edgar Allan Poe? Karya-karyanya menginspirasi penulis cerita misteri terkenal seperti Agatha Christie hingga Sir Arthur Conan Doyle. Ide dan gaya penceritaan yang begitu unik, suram dan menekankan deskripsi yang kuat, membuat pembaca seakan mengalami sendiri kisah yang dilakoni tokoh utamanya.
Tumbuh dewasa sebagai anak adopsi, Poe menjalani kehidupan yang sulit. Namun, di tengah kerumitan kisah pribadinya, Poe mampu menulis begitu banyak karya yang patut diapresiasi di genre horror gothic dan detektif.
Kucing Hitam (1843) adalah salah satu cerpennya yang membuat pembaca benar-benar merasakan kengerian si tokoh utama atas kejadian aneh setelah kemarian kucing peliharaannya. Sementara Peristiwa Pembunuhan di Rue Morge (1841), disebut-sebut sebagai kisah detektif fiksi pertama di dunia—menceritakan tokoh detektif yang dengan metode tertentu menyelidiki kasus pembunuhan di ruang tertutup.
Kelam, gelap, dan mendebarkan; kisah-kisah yang menunggumu dalam ratusan halaman di balik sampul buku Sang Gagak. Kau akan bertemu para tokoh dan cerita yang belum pernah kau bayangkan sebelumnya. Bangsawan keji dan kuda misteriusya yang membara, pria yang terobsesi pada gigi tunangannya, dokter yang menghinopsis pasiennya yang berada di ambang kematian, seekor gagak yang menjumpai seorang kekasih yang sedang pustus asa, atau … sudah siapkah kau bertemu sang mumi, yang terjaga untuk mengisahkan padamu sejarah masa lampau yang menggemparkan?
Membaca karya pengarang misteri-horor-klasik legendaris dunia, Edgar Allan Poe, bersiaplah tenggelam dalam imajinasinya yang liar. Kumpulan puisi dan cerita pendek yang tidak boleh dilewatkan para pecinta misteri sejati.
Lima paragraf di atas adalah tulisan di sampul belakang kedua buku kumpulan cerpen dan puisi milik Edgar Allan Poe terbitan Noura Books. Sampul hitam serta mata kucing dan gagak yang lebih menonjol daripada bagian tubuh yang lain menambah kesan kelam, gelap, misterius, horor, dan suram yang lebih kuat.

[REVIEW] Kucing Hitam dan Sang Gagak Milik Poe

Posted by : Word Sword Studio on :Thursday, November 9, 2017 With 0comments

[QUOTE] Kutipan Pilihan dari Novel "Jakarta Sebelum Pagi"

|
Read more »
Jakarta Sebelum Pagi karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie


“Waktu masih kecil, semua orang perhatian. Tapi, begitu dewasa, sedikit demi sedikit, kamu hilang dari pandangan. Makanya, orang dewasa pakai makeup, berdandan rapi, pakai baju bagus… Karena kalau nggak, nggak akan ada yang melihat mereka.” -Emina (Hal. 40-41) 

“Penampilan, bagi orang dewasa, itu seperti baju untuk manusia transparan–membuat orang sadar kalau mereka ada. Karena biasanya,  di dunia orang dewasa, orang-orang nggak punya cukup perhatian untuk menunggu kamu bicara dan bilang kalau kamu ada.” -Emina (Hal. 41) 

“Bukannya menemukan orang yang bersedia menghabiskan waktu untuk mendengarkan kamu itu lebih penting daripada memaksakan diri untuk dilihat orang yang bahkan nggak peduli?” -Suki (Hal. 43) 

“Kalau kita berhenti bersikap paranoid, sekali aja, dan memberi kesempatan agar hal aneh terjadi dalam hidup kita, we don’t need Andersen; we’ll get our own fairy tale.” -Emina (Hal. 47) 

“Tapi, kalau aku mau berhenti sebentar untuk memikirkan apa yang kuinginkan, orang-orang akan berlari melewatiku dan bersikap meremehkan. Nggak menyadari bahwa mereka hanya anggota dari kelompok orang-orang yang nggak berpikir.” -Emina (Hal. 117) 

“Tapi, yang lebih menakutkan dari pada apa pun yang kita takutkan adalah kalau kita terus-terusan merasa takut.” -Abel (Hal. 136) 

My relationships were always complicated.” -Emina.
All relationships are complicated.” –Nissa
(Hal. 174) 

“Buat gue, percintaan itu mirip fisika, atau matematika. Kalau dibimbing dengan guru yang tepat, gue paham dan bisa menyelesaikan semua soal. Gue selalu remedial bukan karena nggak ngerti, it’s just not something I’m good at alone.” -Emina. 

Good thing about relationship is, you’re never doing it alone.” -Nissa
(Hal 175.)

“Cara bertemu yang luar biasa menunjukkan kesempatan untuk mengalami sesuatu yang luar biasa.” -Pak Meneer, yang ternyata namanya bukan Meneer (Hal. 178) 

“Saya nggak tahu. Kamu juga nggak tahu. Tapi, kita nggak akan pernah tahu akhirnya kalau kita bahkan nggak memulai, kan?” -Abel (Hal. 266)

“Kita akan selalu berpikir kalau ada sesuatu yang salah dengan kita; dan mungkin saja memang ada. Tapi, terus kenapa?” -Abel (Hal. 266) 

“Kenapa harus repot-repot mencemaskan apa yang akan terjadi di masa depan, kalau yang paling penting adalah sekarang–saat ini?” -Abel (Hal. 266)




[QUOTE] Kutipan Pilihan dari Novel "Jakarta Sebelum Pagi"

Posted by : Word Sword Studio on : With 0comments
Next
▲Top▲