Tips Membangun Karakter dalam Cerita ala Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

| Tuesday, December 5, 2017
Ada yang pernah dengar ‘four windows of self’? Ini dikenal juga dengan ‘Johari window’, cari deh. Ini adalah teori kepribadian yang pada intinya menjelaskan bahwa ada empat ‘jendela’ pada setiap manusia. Jendela pertama adalah diri kita yang kita ketahui, dan orang-orang juga tahu mengenai sisi kita yang ini. Jendela kedua adalah hal-hal yang bisa dilihat orang lain, tapi kita sendiri gak sadar bahwa sisi ini ada dalam diri kita. Jendela ketiga kebalikan jendela kedua–sisi diri yang kita sembunyikan dari orang lain; hanya kita sendiri yang tahu. Dan jendela keempat adalah kebalikan dari jendela pertama–sesuatu yang gak diketahui oleh orang lain, maupun diri kita sendiri.

Anyway, ini basically sama dengan Strawberry Test di post sebelum ini, tapi agak lebih meticulous aja. Go ahead, read and regret.
image
Nah, untuk memudahkan kalian membangun karakter, kalian bisa mencoba menyusun karakter berdasarkan empat jendela ini. I’ll try to compose questions so you can build a person for each window, ya? You can use it to help you, of course.

Nah, kali ini kita akan mengajak Adelfo saja karena kalau semuanya jawab pertanyaan bakal puanjang cerita kita. Tapi cast WW (sekali lagi, Wonderworks, bukan White Wedding /slap) juga akan saya panggil (siing…). Sila sila dilanjutkan bacanya. 
SUMMARY, CONCLUSION, DAN SARAN LAIN (plus building characters make-easy) ADA DI AKHIR POST.
Pertama-tama, kita buat profil basic-nya dulu. Windows ada untuk membuat kedalaman karakter, tapi kita tetap perlu karakternya dulu kan? Nah, buat aja profil kayak kalau kalian diminta nulis biodata di buku teman-teman waktu jaman SD… wait, apa waktu kalian SD hal ini gak nge-trend lagi? *sobs*

It’s like this (P.S. I’ll mix up a bit data I used for him in Down the Little Abbey. It doesn’t matter if you don’t or if you do; this is just in case you’re like me, love to recycle characters… or actually making them fanfic LOL) (data from DLA would be in italic):
  • First name: Adelfo
  • Surname(s): English, Clarke, d’Or, Forbes
  • Birth date: [...wait ini belum ada ya sebelumnya D: I’ll say…] 27 Jan*
  • Hair: jet black
  • Eyes: blue
  • Nationality: English
  • Relatives: Allister English (step father in WW, bio in DLA), Mr & Mrs Forbes (bio parents), Elrio & Fontis d’Or (step parents), Emily Clarke [Zoe Marshall] (sister), Ivan Forbes (maternal half-brother), Roberta Evelyn Forbes [née Foster] (sister-in-law), Noel & Maria Forbes (niblings), Carl d’Or (son)

Now let’s do some building!
image
FIRST WINDOW adalah pribadi yang diketahui semua orang. Jadi basically, ini adalah hal-hal yang sangat mendasar. You can ask these questions:
  1. What’s your FIRST IMPRESSION of Adelfo?
  2. How’s his general mood?
  3. What situation would you like to be in with Adelfo?
  4. What 5 words would you use to describe him in general?
  5. After you get to know him closer, how do you feel about him?
  6. What’s the most surprising thing he’d ever done (either for you or someone else)?
  7. What do you think is his best and worse quality?
  8. Do you think you’ll ever find yourself hating him?
You can take most characters in WW, and you can assume that they’d generally answer pretty similarly. You can imagine them answering like this:
  1. I think he’s intimidating, sombre, and downright scary. [Ab]
  2. Gloomy, unhappy, extremely tired, and ceaselessly bothered. [R]
  3. In very, very grave situation. [H]
  4. Forever-alone, 40-year-old-virgin, I-think-you’re-a-hag, okay-you’re-smart-but-you’re-freaking-annoying, gonna-die-of-murder-and-I-might-be-the-one-committing-it. What? I consider those as five words. [Ax]
  5. I think he has reason to be endlessly troubled, a good one for that. Instead of being irritated, he just makes me feel sympathetic now. [B]
  6. He helps. [H]
  7. He’s extremely intelligent, but he’s extremely cocky. [R]
  8. Surprisingly, no. [Ax]
So the answers would generally sound the same, and you can produce a conclusive result: He’s not at all cheerful, very smart, irritating and cold, but somehow lovable. Now what you do is finding reason for each of these traits, like in The Strawberry Test–or, you can go to the third and fourth window.

Sebetulnya ada daftar kata sifat dalam Johari window yang bisa kalian pilih randomly untuk karakter kalian–this will help terutama di first window karena ini adalah hal-hal yang sangat basic. Misalnya, kalau Axel waras dan menjawab pertanyaan nomor 4 seperti orang normal, mungkin kira-kira begini jawabannya: knowledgeable, introverted, tense, confident, and bold. Ini traits yang gampang digunakan untuk membuat karakter  c(’u’ c) Kalian bisa coba mix and match 5 kata sifat untuk membuat surface, tapi lalu kalian perlu memperdalam si karakter. That’s where we’re going:

image
JENDELA KEDUA adalah sisi seseorang yang tidak diketahui oleh dirinya, tapi diketahui oleh orang lain. Secara mudahnya, ini adalah habit yang kita lakukan tanpa sadar. Kalaupun kita diberitahu, kemungkinan besar akan melakukan denial–entah pada akhirnya akan diterima atau tidak, depends on apakah kita akan sadar or not.

I think untuk jendela ini, pertanyaan yang ditanyakan lebih baik menggambarkan situasi:
  1. You’re in the middle of a very serious discussion. His tongue slipped and he spoke some words wrongly. What would he do?
  2. You’re with some friends, talking idly. You arrived at a certain topic you know he doesn’t like to talk about. What would he do?
  3. You’re in cafeteria, and there’s a line for buffet. What does he do?
  4. The list of winners are announced, and his name’s not there. How would he react?
  5. He FINALLY got the dream job. How would he react?
  6. In that same day as [5], his biggest crush ever asked him out. In what situation was he the happier?
  7. His dog is old and sick. People said he should send the dog off. How would he react?
  8. His favorite song’s played in the cafe. What would he do?
We don’t need other characters to answer yea, ini situational questions. But do wonder: What do others notice of your character when he/she’s faced in this certain situation? Try picking many sample situations. Misalnya 1-8 di atas: embarrassment, discomfort, social conduct, failure/disappointment, happy, priority, hardship and facing difficult choices, mild pleasure. Would he blush and get all nervous with continuous sorry, or would he brush it off and resume the conversation coolly after an apology? Would he turn his head and get all silent, or would he try to divert the topic? Would he wait or cut the line, would he chat, and what would he pick first? etc.

Make note that meskipun jendela kedua (a.k.a. Blindspot) ini adalah hal-hal yang diketahui orang lain, jangan menutup kemungkinan bahwa sang karakter subtly noticed hints of that unconscious behavior of his. I mean, kalau mau membuat cerita dengan POV orang pertama, it’s okay to write down some of knowledge in second window; because how else would we know it happened?

image
JENDELA KETIGA adalah bagian dari diri kita yang kita simpan rapat-rapat. Sebetulnya agak futile membuat daftar pertanyaan untuk jendela ini, but I do think there are several questions that would help you start with this window.
  1. Is there anything that you think would make people find you repulsive?
  2. Do you think your life’s influenced by any of your relatives? If so, how? Describe your relationship with them!
  3. How does your friends make you feel?
  4. What crosses your mind most of the times before you go to sleep?
  5. Is there anything in your life you wish you can change? Why, or why not?
Do remember bahwa jendela ketiga ini adalah hal-hal yang sangat personal. Meskipun sweet memories berkontribusi dalam pembangunan karakter, it is said that negative experience gives much fatal effect in people. Jadi, meskipun bukan berarti kalian harus continuously menyiksa karakter (wait I do that), itu akan jadi cara yang gampang untuk mengembangkan jendela ketiga. Ask of their fears, cause that’s how you’ll figure out what makes them happy.

Kalau karakter in question bukanlah pencerita, traces of third window may be reflected through subtle hints from second window. Misalnya pertanyaan [2] di daftar pertanyaan jendela kedua bisa mengindikasikan beberapa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan jendela ketiga.

image
JENDELA KEEMPAT berisi seseorang yang tidak kita ketahui. Perlu bantuan profesional untuk mengetahui apa yang ada di jendela keempat, katanya. It’s something we buried deep, and we don’t even realize we did that. Needless to say, gak ada pertanyaan yang bisa ditanyakan ke karakter-karakter untuk membuka jendela keempat. But you can ask yourself. Kalau kalian menggunakan POV orang ketiga, you can conceal fourth window ke pembaca, but I don’t think that would be entirely fun. I think the purpose of this window is to make him a real imaginary person; no one knows but yourself, the creator; and it is your call whether or not you want to reveal this hidden identity. But if you do, do it wisely.

Although, if you’re clever, I think you can use this as a story. Y’know, katanya orang dengan empati bisa melihat ke dalam jendela keempat lebih baik (tho not clearly) dibanding orang pada umumnya; that can be a plot y’know.

WHAT’S THE PURPOSE OF THIS?
Sama seperti The Strawberry Test, untuk membangun more believable character. Sementara Strawberry Test beranjak dari satu premise–one trait, many questions–Johari window can give you a whole person.

Kemudian, these windows can get wider or smaller, depends on the development of the character. So I think this actually help you to plot, karena dalam perkembangan cerita pasti ada perubahan cara pandang satu karakter ke yang lain (as in question [5] on first window). Jadi setelah membuat daftar traits di setiap jendela, kalian bisa memutuskan apakah trait itu akan berpindah atau enggak.

For example, in WW, Adelfo was a textbook cool character who thought himself (and others do too) of someone distant and detached. (This means, his detachment is on the first window.) But as the story goes by, we found out that he can treat people really gently, and is actually very protective; but he’s not aware of this–which makes these traits penghuni jendela kedua. Apa kita mau membawa traits ini ke first window?–a.k.a. let him know that he’s not as beastly as he thought he is. But where would that lead us? If you decided to do so, would he deny it? And would he FINALLY accept it? AND–this is the big question–would he give in to that trait and express it more freely then? My, WW could be so icky if I want to.

LET’S MAKE THIS EASY.
  • 1st window dipakai untuk membangun dasar-dasar karakter. Kalian mau karakter yang seperti apa? Sweet guy? Cheerful girl? Someone everyone can love? Extremely annoying kind?
  • 2nd window membantu kita membayangkan gerak-gerik karakter. Apa mereka menaikkan alis sebelah kalau sedang curiga? Apa mereka mengusap-usap hidung kalau sedang berpikir? It’s just something that will ease you when making narration, and cause it’s something they naturally do, it gives them more life.
  • 3rd window digunakan untuk memperdalam karakter. Ini, dalam Strawberry Test, adalah bagian questions-and-reasons. Kenapa traits di 1st window bisa muncul? Tapi sedikit bedanya dengan Strawberry Test, mereka aware of those reasons–a.k.a. sifat yang ada di sini diketahui juga oleh mereka, bukan hanya oleh kita yang mengobservasi dan menganalisa alasan-alasan mereka.
Hold on, I can illustrate 1st window to 3rd. Misalnya ketika dihadapkan ke dalam situasi di mana mereka harus bicara di depan umum. Eh sebut saja A. Orang-orang, dan A sendiri, tahu bahwa A kurang suka public speaking. A memasang tampang tegar dan berdiri tegak, tapi teman-temannya sadar kalau tangan A tertangkup dan ibu jarinya tidak berhenti mengusap-usap tangan lainnya. Yang tidak teman-temannya ketahui adalah, A bukan hanya tegang, tapi memang takut karena dia pernah ditertawakan setelah membacakan karangannya di depan kelas waktu masih kecil, dan perasaan di kala itu tidak pernah hilang.
  • 4th window cuma untuk referensi pribadi saja, tapi sebetulnya untuk membuat karakter jendela ini tidak perlu terlalu dipikirkan, kecuali kalau kalian berniat memberitahu isi jendela ini ke karakter atau pembaca.
I’ll try to illustrate. Misalnya, dari cerita di atas, sebetulnya A, sebelum kejadian itu, tidak pernah punya masalah dengan public speaking. Sebenarnya, kalau dilatih dengan baik, A bisa menyampaikan pidato seperti Nelson Mandela.
Nah, kalau kalian mau memindahkan hidden trait ini ke surface, berarti dalam plot kalian harus membuat situasi di mana dia harus overcome his fears, sampai akhirnya dia menemukan kemampuan ini. Dengan begitu, trait di jendela keempat dibawa pergi ke jendela pertama. Ini saja kontribusi jendela keempat. Tapi mungkin kalian bisa menemukan manfaat lainnya dari mengisi jendela ini.

IMPORTANT QUESTIONS:
Saya rasa, di antara semuanya, yang paling perlu kalian pikirkan sebelum menjatuhkan si karakter di tengah-tengah cerita kalian adalah jawaban dari pertanyaan mengenai bagaimana anggota keluarganya memberi pengaruh pada sang karakter, dan bagaimana hubungan mereka. Family plays a big role in real life–its existence or nonexistence alike–dan ini juga berlaku dalam pembangunan karakter. Bahkan setelah environmental change dan perubahan-perubahan yang dibawa dari social interaction lain, hubungan dengan keluarga tetap menempel. Lihat saja Barney Stinson di How I Met Your Mother–meskipun betrayal pacarnya mengubah dia jadi womanizer, ketiadaan ayah dan peran ibunya tetap besar dalam pembangunan karakter beliau.

IS THERE ANYTHING EASY I CAN DO TO HELP ME BUILDING CHARACTERS?
Sure; in sense that kalian gak harus mengikuti petuah-petuah di Strawberry Test maupun Four Windows of Self, tapi kalian tetap harus mencoba mengembangkan karakter-karakter kalian dengan membangun argumen dan reasoning dari setiap trait yang kalian peroleh dari ‘easy way’ ini.
Here’s what I’m suggesting:
  1. Lihat daftar adjectives Johari window. Isinya sangat, sangat basic, dan kalian bisa langsung dapat gambaran general dari satu karakter dari susunan adjecties itu. Kalau kalian gak ketemu daftar adjectives Johari window, cari di kamus juga boleh *bobo* Rule of thumb: pick 5 and mostly 6, terlalu banyak nanti malah bingung dan terlalu sedikit nanti kurang.
  2. Give them birth date. Kenapa? Let me tell you a story… gak usah ding panjang. Intinya, meskipun sekarang saya gak percaya horoscope stuff, personality based on horoscope sangat membantu memudahkan pembangunan karakter. Tinggal dicocokkan saja dengan apa yang dikatakan orang tentang zodiak tertentu; Taurus loves luxury, Gemini super friendly, Leo maha charming, Scorpio gampang tersinggung… And there you have it.
  3. Play some personality quiz. Haha seriously. It can be in-depth personality quiz yang result-nya INTP INTJ dan sebagainya itu, atau cuma main di buzzfeed buat ‘which Glee character are you’ atau sejenisnya. Kalian bisa menyocokkan dengan hasil yang kalian dapat, that’s it. Tapi ingat, in case kalian memutuskan untuk main personaity quiz based on already-made fictional characters, still assert some originality.

And, that’s all! Have fun!




Sumber: http://gingeress.tumblr.com/post/143487544630/tips-building-characters-2-the-four-windows

0 comments:

Post a Comment

Prev
▲Top▲